"Masa lalu juga tanggung jawab kita!" kalimat tersebut yang akan melatar belakangi terbentuknya narasi ini. Sebagian generasi muda menghabiskan waktu mereka untuk berpikir segala ambisi dan angan-angan mereka saja. Berlalu-lalang dengan pikiran mereka yang isinya hanyalah kesenangan semata. Berpura-pura lupa dengan apa yang sebelumnya terjadi, mereka tidak berfikir bahwa mereka ada hari ini karena ada sejarah besar dibelakangnya.
Sepertinya, label individualisme dan egosentrisme yang ada di generasi muda sekarang bukanlah bualan semata, kenyataannya memang seperti itu. Padahal, dengan memahami kesejarahan dari apa yang bangsa ini miliki adalah hal yang sangat penting. Karena bagaimanapun sejarah merupakan tonggak dari pengenalan jati diri mereka sebagai bangsa dan negara yang satu. Oleh karena itu, narasi ini kami tulis dengan berbagai informasi dari kebudayaan lokal yang kami miliki dengan tujuan untuk memberikan kembali semangat dan motivasi berpikir, bahwa hidup yang kita rasakan sekarang tidak terlepas dari sejarah besar bangsa yang ada di belakangnya dan kita harus terus bertanggung jawab melestarikan sejarah tersebut.
Revolusi teknologi yang dilaksanakan di Indonesia secara gegap gempita, membuat pengaruh perubahan besar dari gaya hidup masyarakat, karena dengan adanya revolusi tersebut membuat pengaruh budaya dari luar bisa masuk dengan mudahnya. Generasi sekarang lebih memilih untuk menghabiskan uangnya berbelanja di supermarket besar, berkunjung ke tempat tempat yang sedang viral dan menggunakan platform belanja online ketimbang berjalan-jalan ke pusat kesejarahan yang ada di wilayah lokalnya yang pastinya berpengaruh besar bagi diri dan kehidupan mereka. Di samping itu juga, lebih tertarik mencicipi makanan dari budaya luar ketimbang makanan khas lokal. Ini menjadi pandangan baru bagi kami, ketika kami menjelajahi sebuah pasar dengan segala sejarah yang melekat di dalamnya, yang sangat disayangkan ketika kearifan sejarah lokal tersebut tenggelam oleh pengaruh globalisasi. Untuk itu bagian dari tanggung jawab kami mempromosikan dan mengajak para pembaca mengenal lebih jauh Kota Tangerang.
Hai semua, salam kenal kami dari Kota Tangerang, kota yang menyimpan berbagai kisah masa lampau yang masih belum banyak diinformasikan. Kota Tangerang merupakan kota Industri dengan banyak pabrik raksasa diantaranya PT. Mayora. Tbk dan PT. Gajah Tunggal, selain tempat tempat bersejarah yang menyimpan cerita sejarah menakjubkan.
Siapa orang Tangerang yang tak kenal Pasar Lama? Paslam atau sering disebut Pasar Lama merupakan pusat perdagangan dan kebudayaan. Kawasan ini sangat kental dengan akulturasi budaya seperti Cina, Betawi, Eropa, dan Sunda. Lokasi Pasar Lama terletak di tengah kota yang dikelilingi gedung yang sangat tinggi dan disampingnya ada sungai Cisadane. Hanya membutuhkan kurang dari 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Tangerang menuju Pasar Lama.
Kalian pasti pernah mendengar sapaan Cina Benteng kan? Itu adalah julukan masa lalu yang masih melekat sampai sekarang bagi keturunan Tionghoa yang bermukim di Tangerang. Singkatnya pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, di Tangerang dibangunlah sebuah benteng pertahanan. Dari situlah mereka yang peranakan Tionghoa Tangerang di juluki Cina Benteng. Banyak masyarakat Tionghoa yang sudah menikah dengan etnis lain dan terjadilah asimilasi. Sebenarnya ada permukiman peranakan Tionghoa dan Tangerang yang sering disebut dengan Kampung Tehyan, berlokasi di Kecamatan Neglasari.
Pernah dengar tentang Museum Benteng Heritage? Belum ya? Sayang sekali bila sudah datang ke Kota Tangerang belum berkunjung ke museum ini, apalagi bila sudah kulineran di Pasar Lama tapi tidak berkunjung ke tempat yang dijuluki sebagai Pearl Of Tangerang. Rumah yang sekarang telah direstorai dan diresmikan menjadi museum pada tahun 2011 menyimpan cerita dan koleksi antik dari abad 17 yang jarang orang ketahui. Seperti prasati jamban, peralatan sehari-hari orang Tionghoa dimasa lalu, gilingan tahu dan botol kecap SH yang legendaris.
Museum ini didirikan dan diresmikan tepatnya tanggal 11 November 2011. Museum ini dimiliki oleh Bapak Udaya Halim, kita harus mengaprsiasi perjuangannya mendirikan museum ini. Disebabkan Bapak Udaya Halim rela melakukan riset ke negeri lain, agar saat restorasi tak merusak originalitasnya. Museum ini tadinya adalah rumah penduduk yang sudah tak digunakan.
Ket. Gambar : Museum Benteng Heritage (tampak dalam)
Ditengah rumah ini ada ukiran batu besar yang menghiasi langit langit, batu itu diukir sangat cantik. Fakta uniknya pada ukiran batu ini, tak ada sambungan antar batu lainnya. Itu adalah bongkahan batu kali yang besar, dan sangat menakjubkan. Kita wajib mengunjunginya, dari situ kita dapat merasakan persatuan meski dalam perbedaan etnis. Museum Benteng Heritage menyabet berbagai penghargaan, yang paling terbaru pada tahun 2017. Penasaran kan?. Yuk langsung kunjungi Museum Benteng Heritage.
Oh iya berbicara tentang kuliner, Tangerang memiliki pabrik kecap tertua yaitu Kecap SH, di paragraf sebelumnya kami sudah memberi tahu bahwa ada beberapa pajangan botol kecap SH di museum Benteng Haritage. Taukah kalian apa itu kecap SH? Kecap SH bukan cuma sembarang kecap. Kecap SH adalah kecap yag diproduksi di Tangerang. Pabrik Kecap SH (Siong Hin) di dirikan pada tahun 1920 dan masih berproduksi sampai sekarang. Kelebihan dari kecap SH yang digunakan adalah untuk “mencocol” karena rasanya yang manis, itu adalah alasan mengapa kecap SH lebih terkenal di masyarakat, terlebih di Kota Tangerang.
Ket. Gambar : Gedung Produksi Kecap SH
Kembali berbicara tentang keberadaan Pasar Lama tidak terlepas dari beragam bangunan pemukiman dan toko yang sudah berdiri sejak lama. Seperti Toko Vivi yang menjual kue, Toko Varia yang menjual beragam kosmetik dan Toko Sampurna yang menjual bahan dan pakaian. Ada juga cafe dan tempat nongkrong anak muda yang viral seperti kedai Roti bakar 88 (rotbak) dan jajanan kaki lima dengan selera milenial yang tersebar sepanjang Pasar Lama. Selain jajanan pasar lama yang diinformasikan diatas, kuliner pasar lama yang khas dan terkenal juga ada loh dan merupakan selera lokal, salah satunya “Laksa”.
Laksa di Kota Tangerang sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Namun, sampai saat ini belum ada yang mengukuhkan sejarah berdirinya Laksa sebagai salah satu makanan khas di kota nomor satu Provinsi Banten ini. Laksa berasal dari tepung putih beras yang dibuat menjadi mie, yang disiram dengan kuah kuning yang kental. Laksa Tangerang dicampur dengan tahu, telur atapun ayam. Kalian wajib mencoba bila datang ke kota kami.
Ket. Gambar : Laksa Kota Tangerang
Hal yang menarik lain selain tempat bersejarah dan kuliner lokal adalah Sungai Cisadane, yang alirannya melewati Pasar Lama ada Sungai Cisadane merupakan sungai terbesar di kota Tangerang. Air dari semua sungai yang ada di Tangerang akan melewati Bendungan Pintu Air 10 (sepuluh) yang dibangun pada masa kolonial Belanda, yang bertujuan untuk irigasi desa dan kebutuhan air minum masyarakat di Kota Tangerang. Selain itu setiap tahun kota Tangerang mengadakan perayaan Festival Perahu Naga disungai Cisadane yang sangat meriah dan menarik, festival Perahu naga ini adalah proses pengenalan budaya Tionghoa dan proses mempersatukan berbagi etnis, karena yang ikut festival ini bukan hanya peranakan Tionghoa saja. Kita bertanggung jawab untuk melestarikan dan menyebarkan acara rutin ini. Acara ini dirayakan biasanya dipertengahan tahun, bukan hanya masyarakat umum saja yang menghadiri acara ini, tetapi kalangan generasi mudapun tertarik dengan festival ini.
Gambar : Lomba Perahu Naga
Kota Tangerang bukan hanya tentang perbedaan kebudayaan, tetapi tentang hidup antar agama. Di pusat kota kami berdiri tempat suci berbagai ajaran agama yang saling hidup rukun dan membuktikan tingginya toleransi antar masyarakat. Didalam pasar lama ada kelenteng tertua di Tangerang yaitu Kelenteng Boen Tek Bio yang berdekatan dengan Museum Benteng Heritage. Kelenteng ini dibangun sekitar abad 17 dan mengalami renovasi besar tahun 1844. Tak jauh dari kelenteng tersebut terdapat Vihara Padumuttara. Serta Mesjid tertua di Kota Tangerang yaitu Masjid Jami Kalipasir yang didirikan pada tahun 1576. Masih banyak lagi situs sejarah keagamaan yang ada di Kota Tangerang.
Ket. Gambar : Keragaman Tempat Beragama Di Pasar Lama
Sebagai pelajar kami tentunya bertanggung jawab untuk terus melestarikan, merawat dan memberikan informasi kepada masyarakat luas, agar kebudayaan kita khususnya sejarah dan budaya lokal di Tangerang lebih dikenal baik di negara sendiri atau di mancanegara. Jangan biarkan kebudayaan dan sejarah tempat kita lahir, tumbuh dan berkembang hilang tergerus arus modrenisasi yang sangat cepat. Kalau kita saja acuh tak acuh dengan kebudayaan sendiri, jangan harapkan ada orang lain mau mengurusi kebudayaan kita.
Tentunya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau segelintir pihak. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai generasi muda Kota Tangerang untuk mempromosikan sejarah dan kebudayaan, salah satunya dengan cara berbagi cerita via sosial media. Selain itu bertanggung jawab memberikan informasi kepada generasi muda dan masyarakat di luar Kota Tangerang bahwa Kota Tangerang dapat hidup rukun dengan berbagai etnis, ras dan agama yang berbeda. “Jangan jadikan perbedaan menjadi alasan untuk perpecahan, tetapi jadikan sebagai penyemangat dan kebanggaan kekayaan lokal Indonesia”.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.”_Ir Soekarno. Dari kutipan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa sejarah memiliki nilai yang sangat penting dan berharga di kehidupan masa depan, karena anak cucu kita nanti akan mengetahui bagaimana bangsa ini berdiri, dan bagaimana perjuangan untuk mempertahankan bangsa ini.
Dan kami mewakili generasi muda tidak akan melupakan asal usul Kesejarahan terutama kota kami dan mengajak generasi muda Indonesia, khususnya di Kota Tangerang untuk selalu memiliki rasa tanggung Jawab dalam melestarikan sejarah yang ada di Kota Tangerang. Saran sekaligus penutup, dengan segala hormat kami berharap kepada pemerintah kota ataupun dinas pariwisata di Kota Tangerang untuk lebih memperhatikan dan merencanakan pembangunan museum di kota kami selain mempatenkan Wilayah Pasar Lama menjadi pusat kuliner Kota Tangerang. Karena menurut kami selain untuk tempat wisata, museum di pusat kuliner sangat menarik untuk membangkitkan semangat generasi muda agar semakin tertarik dan bisa mempelajari kesejarahaan dan kebudayaan lokal yang ada di kota ini, dimulai dengan “Menyatukan Sejarah dengan lidah dan nikmatnya makanan di Pusat Kuliner Pasar Lama” .
Ket. Gambar : Foto Bersama di Klenteng Boen Tek Bio
Pembimbing : Dian Riviana Sukarti M.Pd.
Disusun oleh :
Copyright © 2017 - 2022 SMKN 9 KOTA TANGERANG All rights reserved.
Powered by http://www.smkn9kotatangerang.sch.id